Minggu, 29 November 2009

DEPARTEMEN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN

MODUL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
BAGI PENYULUH PERTANIAN





1 Kelompok Jabatan Terampil
2 Jenis Pendidikan dan Pelatihan Dasar Khusus
3 Kelompok Materi Inti
4 Judul Mata Diklat Metode Penyuluhan Pertanian
5 Deskripsi Mata Diklat Mata diklat ini mempelajari penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian
6 Hasil Belajar Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang metode penyuluhan pertanian secara baik dan benar.
7 Judul Modul Penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian
8 Pokok Bahasan 1. Penggolongan metode penyuluhan pertanian;
2. Pemilihan metode
penyuluhan pertanian;
3. Jenis-jenis metode
penyuluhan pertanian.
9 Indikator Hasil Belajar Setelah selesai pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan dengan benar tentang penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian.
10 Waktu Pembelajaran (T/P) 1 / 4 (1 x 45 menit; 4 x 45 menit) = 225 menit
11 Metode Pembelajaran 1. Penjelasan singkat
2. Diskusi
3. Urung pendapat


12 Alat dan Bahan 1. OHP
2. LCD
3. Laptop
4. Kertas koran/karton manila putih
5. Alat tulis
6. lakban

Daftar Pustaka

Ban, van den, A.W. dan Hawkins, A.S. Penyuluhan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.

Kartasapoetra, A.G., 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta

Mardikanto, T., 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Padmowihardjo, S., 2000. Metode Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.

Samsudin, U. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian,Bina Cipta, Bandung.

Soedijanto, 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Agribisnis, Departemen Pertanian, Jakarta.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta.




















No Uraian Kegiatan Waktu (menit)
1












2 Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang penggolongan, pemilihan, dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian. Untuk itu Anda dipersilakan mengikuti urutan kerja sebagai berikut :
1. Memperhatikan pengantar yang disampaikan oleh fasilitator;
2. Mengerjakan tes awal;
3. Mempelajari dan menghayati informasi pendukung;
4. Mendiskusikan pengertian, tujuan dan prinsip metode penyuluhan pertanian dalam diskusi kelompok dengan lebih banyak memaparkan contoh dan kasus di lapangan;
5. Mempersiapkan bahan untuk diskusi pleno;
6. Menpresentasikan hasil rumusan diskusi kelompok dalam diskusi pleno;
7. Mengerjakan tes akhir;
Mendengarkan dan memperhatikan kesimpulan yang disampaikan oleh fasilitator.


5
10
10
30


30
120

10
10

















LEMBAR INFORMASI



PENGGOLONGAN, PEMILIHAN DAN JENIS-JENIS
METODE PENYULUHAN PERTANIAN



A. Penggolongan metode PenyuluhanPertanian
Pernakah Anda bertanya dalam dirinya bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus menggunakan ”cara atau alat”? Dan bagaimana pula efektivitas dan efisiensi dari keberagaman cara atau alat tersebut?
Untuk mempermudah mempelajari jenis-jenis metode penyuluhan pertanian, dilakukan penggolongan. Penggolongkan metode penyuluhan pertanian, antara lain:
1. Penggolongan berdasarkan teknik komunikasi.
2. Penggolongan berdasarkan jumlah sasaran.
3. Penggolongan berdasarkan indera penerima.

1. Penggolongan Berdasarkan Teknik komunikasi
Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) komunikasi langsung (direct communication/face to face communication), contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran; dan 2) komunikasi tidak langsung (inderect communication), contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak langsung, pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media).

2. Penggolongan Berdasarkan Jumlah Sasaran
Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) pendekatan perorangan, contohnya: kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon; 2) pendekatan kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus tani; 3) pendekatan massal, contohnya: pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder, leaflet, liptan, brosur).

3. Penggolongan Berdasarkan Indera Penerima
Berdasarkan indera penerima, metode penyuluhan pertanian dapat digolongan menjadi 1) yang diterima olej indera penglihatan, contohnya: poster, film, dan pemutaran slide; 2) yang diterima oleh indera pendengaran, contohnya: siaran TV/radio, pidato, ceramah, dan hubungan telepon; 3) yang diterima oleh beberap indera, contohnya: demonstrasi (cara atau hasil), siaran TV/radio (interaktif), dan pameran.

B. Pemilihan Metoda Penyuluhan Pertanian
Pada umumnya, seseorang belajar melalui indera. Indera ini merupakan pintu gerbang masuknya ”stimulus” ke dalam diri seseorang yang belajar. Setiap indera akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar seseorang. Seperti salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Socony Vacuum Oil Co. Dalam Padmowihardjo (2000:6) yaitu: melalui indera pengecap 1 persen, melalui indera peraba 1,5 persen, melalui indera penciuman 3,5 persen, melalui indera pendengaran 11 persen dan melalui indera penglihat 83 persen. Sedangkan Hasmosoewignyo dan Garnadi (1962) dalam Kartasapoetra (1991:60) menyatakan bahwa, hasil penangkapan dari mendengar saja 10 persen, melihat saja 50 persen, melihat, mendengar dan mengerjakan sendiri (praktik) 90 persen. Jadi, dari fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan penyuluhan agar kegiatan tersebut berhasil, sebaiknya menggunakan lebih dari satu indera penerima.
Dalam pemilihan metoda penyuluhan pertanian, pertimbangan-pertimbangan yang harus diambil didasarkan pada:
1. Karakteristik sasaran
2. Karakteristik penyuluh
3. Karakteristik daerah
4. Materi penyuluhan pertanian
5. Sarana dan biaya
6. Kebijaksanaan pemerintah

1. Karakteristik Sasaran
Agar pesan dapat sampai dengan baik kepada sasaran, maka perlu diperhatikan kondisi sasaran. Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbang-kan dalam memilih metoda penyuluhan pertanian, antara lain: 1) tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan sasaran, yaitu pengalaman bertani, pendidikan, dan tingkat adopsinya. Misalnya, apabila dalam suatu wilayah kerja penyuluhan terdapat sejumlah sasaran yang tingkat pendidikannya sangat rendah atau sebagian besar ”buta huruf”, tentunya tidak dapat menggunakan penyebaran bahan bacaan tulisan. Selain itu, pengalaman (pengetahuan) dalam kegiatan usaha tani yang sudah lama akan berbeda dengan petani yang masih tergolong pemula, demikian pula dengan tingkat adopsinya.
Dari tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pengalaman, yang dapat kita identifikasi ternyata sasaran berada pada tahap menilai; ini berarti bahwa pendekatan yang kita harus gunakan adalah pendekatan kelompok, dengan alternatif yang dapat dipilih antara lain, kombinasi antara kursus tani, pemberian bahan bacaan, ceramah dan demonstrasi. Dapat pula dilakukan dengan kegiatan karyawisata atau diskusi kelompok.
Bagaimana kalau tingkat adopsi sasaran baru mencapai tahap ”sadar,” atau sudah berada pada tahap ”mencoba”? Sebutkan pendekatan yang harus digunakan.
Jawaban Anda benar, jika Anda menjawab: pendekatan massal bagi sasaran yang masih berada pada tahap sadar dengan memilih metoda antara lain pertemuan umum, pemutaran film, dan siaran pedesaan/TV. Sedangkan bagi sasaran yang sudah berada pada tahap mencoba, Anda benar jika memilih metoda antara lain kunjungan rumah dan usaha tani, hubungan telepon, demonstrasi cara/hasil di lahan petani, dan korespondensi.
Keadaan sosial budaya sasaran perlu pula dipertimbangkan dalam memilih metoda penyuluhan pertanian. Penyuluh pertanian harus mengetahui: 1) nilai-nilai hidup yang dianut oleh sasaran, 2) norma-norma sosial (usage, folkways, mores, dan customs), 3) stratifikasi masyarakat, 4) status sosial, dan 5) struktur kekuasaan.
Agar lebih jelasnya, hubungan tingkat adopsi dengan pendekatan dan penggunaan metoda penyuluhan pertanian, sebagaimana pada Gambar 1.

Metoda Penyuluhan Pertanian Jumlah Sasaran Tahapan Adopsi

1. Rapat/pertemuan umum
2. Siaran pedesaan (radio/TV)
3. Pemutaran film
4. Penyebaran bahan bacaan Sadar
5. Pemasangan poster/spanduk


Minat
1. Diskusi kelompok
2. Temu karya
3. Demonstrasi Menilai
4. Karyawisata
5. Temu-temu
6. Kursus tani
7. Ceramah Mencoba



1. Kunjungan rumah
2. Kunjungan usaha tani Menerapkan
3. Hubungan telepon


Gambar 1. Hubungan tingkat adopsi dengan pendekatan dan penggunaan metoda penyuluhan pertanian,


2. Karakteristik Penyuluh
Sebagai mitra sasaran (petani), penyuluh pertanian sering disebut sebagai: fasilitator, dinamisator, organisator, katalisator, moderator dalam proses pembelajaran. Untuk dapat melakukan ini semua, penyuluh pertanian harus memiliki kemampuan menggunakan metoda penyuluhan pertanian yang berdayaguna dan berhasilguna. Di samping itu, penyuluh pertanian juga harus memiliki kemampuan penguasaan teknologi atau ide baru (inovasi) yang akan disuluhkan dalam arti pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan pertanian yang tepat.
Saat ini, berdasarkan SK Menkowasbangpan Nomor 19/Kep/MK.WASPAN/ 5/1999, penyuluh pertanian terbagi dua yaitu: Penyuluh Ahli dan Penyuluh Terampil. Kriteria ini, disesuaikan dengan pangkat/jabatan dan beban tugas yang akan diemban oleh penyuluh pertanian.

3. Karakteristik Daerah
Karakteristik daerah yang perlu dipertimbangkan adalah keadaan musim (agroklimat), keadaan usaha tani, dan keadaan lapangan.
Keadaan musim akan berpengaruh terhadap metoda penyuluhan pertanian yang digunakan. Misalnya, pada musim kemarau yang panas sekali dan tidak ada penanaman di lapagan, kita tidak dapat melakukan kegiatan demonstrasi di lapangan, tapi sebaiknya dilakukan di rumah petani. Sebaliknya pada musim penghujan di beberapa daerah lebih banyak kegiatan di lapangan. Jadi pemilihan metoda penyuluhan pertanian harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Keadaan usaha tani di suatu daerah akan turut mempengaruhi penetapan metoda penyuluhan pertanian. Misalnya penyuluhan pada waktu pengolahan lahan akan berlainan dengan penyuluhan pada saat panen dan pasca panen. Metoda penyuluhan pertanian hendaknya dipilih sesuai dengan tahapan perkembangan usaha tani yang berada dalam rentang waktu siklus usaha tani.
Keadaan lapangan juga perlu dipertimbangkan, misalnya dalam struktur wilayah perdesaan ada yang pemukimananya tersebar dan ada yang terpusat. Ada yang mudah diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, dan ada yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sehingga mobilitasnya sangat sulit. Selain itu, keadaan topografi (berbukit atau pegunungan).

4. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan sangat menentukan terhadap jenis metoda penyuluhan pertanian yang akan digunakan. Misalnya, penyuluhan tentang intensifikasi pemanfaatan lahan pertanian sangat berbeda dengan penyuluhan intensifikasi ayam buras, intensifikasi ternak potong, intensifikasi kedele atau intensifikasi padi (inivasi teknis). Berlainan pula dengan materi pembentukan poktan dan gapoktan (menyangkut inovasi sosial) serta penyuluhan tentang perkreditan dan kontrak kerja (inovasi ekonomi).



5. Sarana dan Biaya
Pertimbangan sarana dan biaya didasarkan atas bagaimana ketersediaanya sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat peraga penyuluhan pertanian. Sebagai contoh, disuatu daerah yang tidak ada listrik, tentunya sulit melakukan penyuluhan dengan menggunakan OHP (over head projector) atau menggunakan LCD/Komputer dan pemutaran film; kecuali jika disediakan generator listrik.
Biaya diperlukan untuk mendanai kegiatan, misalnya dari segi efisiensinya; kursus tani lebih mahal daripada pertemuan umum, namun lebih murah daripada melakukan kunjungan rumah atau usaha tani. Jadi ketersediaan biaya akan sangat menentukan alternatif kombinasi pemilihan metoda penyuluhan pertanian.

6. Kebijaksanaan Pemerintah
Penyuluhan pertanian adalah bagian dari pembangunan pertanian, dan pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan pertanian harus sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Misalnya, pada tahun 1997 digalakkan program pemerintah tentang ketahanan pangan, dan tahun 2007 kita harus mengawal kebijakan pemerintah untuk mencapai peningkatan 2 juta ton beras. Artinya, gerakan tersebut dapat dengan cepat dilakukan oleh masyarakat sasaran dengan dukungan dari aparat terkait di semua tingkatan.

C. Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
Jenis-jenis metode penyuluhan pertanian yang dapat dilakukan dalam kegiatan penyuluhan kepada sasaran dapat digunakan berbagai jenis metode penyuluhan pertanian, yang disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan, sebagaimana yang terdapat pada Gambar 2.





Metoda Penyuluhan Pertanian Jumlah Sasaran

1. Rapat/pertemuan umum
2. Siaran pedesaan (radio/TV)
3. Pemutaran film
4. Penyebaran bahan bacaan
5. Pemasangan poster/spanduk



1. Diskusi kelompok
2. Temu karya
3. Demonstrasi
4. Karyawisata
5. Temu-temu
6. Kursus tani
7. Ceramah



1. Kunjungan rumah
2. Kunjungan usaha tani
3. Hubungan telepon
4. Korespondensi

Gambar 2. Jenis-jenis metoda penyuluhan pertanian berdasarkan jumlah
sasaran yang dapat dicapai














LEMBAR PENUGASAN


Golongkan Metode Penyuluhan Pertanian Berdasarkan Jumlah Sasarannya
dalam melakukan kunjungan “anjangsono”


Nama Peserta : BPP/Kecamatan :
Kelompok : Pemandu :

No Metode Penyuluhan Pertanian Uraian
1









Kunjungan perorangan








2












Kunjungan kelompok

3









Kunjungan massal

Buatlah Daftar Materi, Media/Alat Bantu/Peraga Penyuluhan Pertanian
dalam Penyajian Metode Penyuluhan Pertanian



Nama Penyuluh : Kelompok Kerja :
BPP/Kecamatan : Pemandu :

No Metode Penyuluhan Jenis Materi/Alat Bantu Inovasi Teknologi Spesifik Lokalita




INGIN MEMPUNYAI BISNIS TANPA MODAL (100% FREE)…!!!

Keterangan singkat bisnis online free:
DAPAT $ DOLAR DENGAN HANYA BACA EMAIL/MELIHAT IKLAN /PTC(PAY TO CLICK) MODAL Rp.0,-
NO SCAM(BUKAN PENIPUAN)...........!!!!!!!!!!
KENAPA ANDA DIBAYAR?
-Anda dibayar untuk meng klik(pay to click) iklan yang tersedia.
- Karena anda di wajibkan untuk melihat iklan antara 10-30 detik yang disediakan web, pemilik web dapat uang dari pemasang iklan dan kita dibayar pemilik web untuk melihat iklan si pemasang iklan …begitulah kira2.



Cara kerjanya

1. Daftar dulu di website PTC, list PTC yang saya coba ada di sini itu semua hasil survey kemungkinan besar bukan SCAM(BUKAN PENIPUAN).
2. Kalau sudah, login ke websitenya...
3. Nah, coba ke bagian View Adds / Surf Add (Biasanya), trus disitu ada daftar iklan. Tugas Anda adalah untuk klik iklannya, tunggu 10-30 detik trus dapet duit deh. Biasanya sih tiap hari ada 4-20 iklan baru, tergantung websitenya.



Ups hampir kelupaan … untuk menerima pembayaran bisnis ptc ini kita juga harus punya rekening/tabungan online yaitu PAYPAL
untuk membuatnya gratis ,aman dan terpercaya.
Ga punya Paypal ….? DAFTAR DULU DONK.....
Buat cara daftar paypal, klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar