Minggu, 29 November 2009

DEPARTEMEN PERTANIAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN

MODUL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
BAGI PENYULUH PERTANIAN





1 Kelompok Jabatan Terampil
2 Jenis Pendidikan dan Pelatihan Dasar Khusus
3 Kelompok Materi Inti
4 Judul Mata Diklat Metode Penyuluhan Pertanian
5 Deskripsi Mata Diklat Mata diklat ini mempelajari penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian
6 Hasil Belajar Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang metode penyuluhan pertanian secara baik dan benar.
7 Judul Modul Penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian
8 Pokok Bahasan 1. Penggolongan metode penyuluhan pertanian;
2. Pemilihan metode
penyuluhan pertanian;
3. Jenis-jenis metode
penyuluhan pertanian.
9 Indikator Hasil Belajar Setelah selesai pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan dengan benar tentang penggolongan, pemilihan dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian.
10 Waktu Pembelajaran (T/P) 1 / 4 (1 x 45 menit; 4 x 45 menit) = 225 menit
11 Metode Pembelajaran 1. Penjelasan singkat
2. Diskusi
3. Urung pendapat


12 Alat dan Bahan 1. OHP
2. LCD
3. Laptop
4. Kertas koran/karton manila putih
5. Alat tulis
6. lakban

Daftar Pustaka

Ban, van den, A.W. dan Hawkins, A.S. Penyuluhan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta.

Kartasapoetra, A.G., 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta

Mardikanto, T., 1999. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Padmowihardjo, S., 2000. Metode Penyuluhan Pertanian, Universitas Terbuka, Jakarta.

Samsudin, U. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian,Bina Cipta, Bandung.

Soedijanto, 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Agribisnis, Departemen Pertanian, Jakarta.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Jakarta.




















No Uraian Kegiatan Waktu (menit)
1












2 Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang penggolongan, pemilihan, dan jenis-jenis metode penyuluhan pertanian. Untuk itu Anda dipersilakan mengikuti urutan kerja sebagai berikut :
1. Memperhatikan pengantar yang disampaikan oleh fasilitator;
2. Mengerjakan tes awal;
3. Mempelajari dan menghayati informasi pendukung;
4. Mendiskusikan pengertian, tujuan dan prinsip metode penyuluhan pertanian dalam diskusi kelompok dengan lebih banyak memaparkan contoh dan kasus di lapangan;
5. Mempersiapkan bahan untuk diskusi pleno;
6. Menpresentasikan hasil rumusan diskusi kelompok dalam diskusi pleno;
7. Mengerjakan tes akhir;
Mendengarkan dan memperhatikan kesimpulan yang disampaikan oleh fasilitator.


5
10
10
30


30
120

10
10

















LEMBAR INFORMASI



PENGGOLONGAN, PEMILIHAN DAN JENIS-JENIS
METODE PENYULUHAN PERTANIAN



A. Penggolongan metode PenyuluhanPertanian
Pernakah Anda bertanya dalam dirinya bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus menggunakan ”cara atau alat”? Dan bagaimana pula efektivitas dan efisiensi dari keberagaman cara atau alat tersebut?
Untuk mempermudah mempelajari jenis-jenis metode penyuluhan pertanian, dilakukan penggolongan. Penggolongkan metode penyuluhan pertanian, antara lain:
1. Penggolongan berdasarkan teknik komunikasi.
2. Penggolongan berdasarkan jumlah sasaran.
3. Penggolongan berdasarkan indera penerima.

1. Penggolongan Berdasarkan Teknik komunikasi
Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) komunikasi langsung (direct communication/face to face communication), contohnya: obrolan di sawah, obrolan di balai desa, obrolan di rumah, telepon/HP, kursus tani, demonstrasi karyawisata, dan pameran; dan 2) komunikasi tidak langsung (inderect communication), contohnya publikasi dalam bentuk cetakan, poster, siaran radio/TV, dan pertunjukan film. Jadi, dalam kegiatan komunikasi tidak langsung, pesan disampaikan melalui perantara (medium atau media).

2. Penggolongan Berdasarkan Jumlah Sasaran
Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai, metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 1) pendekatan perorangan, contohnya: kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-menyurat, dan hubungan telepon; 2) pendekatan kelompok, contohnya: diskusi kelompok, demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus tani; 3) pendekatan massal, contohnya: pameran, pemutaran film, siaran pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan bacaan (folder, leaflet, liptan, brosur).

3. Penggolongan Berdasarkan Indera Penerima
Berdasarkan indera penerima, metode penyuluhan pertanian dapat digolongan menjadi 1) yang diterima olej indera penglihatan, contohnya: poster, film, dan pemutaran slide; 2) yang diterima oleh indera pendengaran, contohnya: siaran TV/radio, pidato, ceramah, dan hubungan telepon; 3) yang diterima oleh beberap indera, contohnya: demonstrasi (cara atau hasil), siaran TV/radio (interaktif), dan pameran.

B. Pemilihan Metoda Penyuluhan Pertanian
Pada umumnya, seseorang belajar melalui indera. Indera ini merupakan pintu gerbang masuknya ”stimulus” ke dalam diri seseorang yang belajar. Setiap indera akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar seseorang. Seperti salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Socony Vacuum Oil Co. Dalam Padmowihardjo (2000:6) yaitu: melalui indera pengecap 1 persen, melalui indera peraba 1,5 persen, melalui indera penciuman 3,5 persen, melalui indera pendengaran 11 persen dan melalui indera penglihat 83 persen. Sedangkan Hasmosoewignyo dan Garnadi (1962) dalam Kartasapoetra (1991:60) menyatakan bahwa, hasil penangkapan dari mendengar saja 10 persen, melihat saja 50 persen, melihat, mendengar dan mengerjakan sendiri (praktik) 90 persen. Jadi, dari fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan penyuluhan agar kegiatan tersebut berhasil, sebaiknya menggunakan lebih dari satu indera penerima.
Dalam pemilihan metoda penyuluhan pertanian, pertimbangan-pertimbangan yang harus diambil didasarkan pada:
1. Karakteristik sasaran
2. Karakteristik penyuluh
3. Karakteristik daerah
4. Materi penyuluhan pertanian
5. Sarana dan biaya
6. Kebijaksanaan pemerintah

1. Karakteristik Sasaran
Agar pesan dapat sampai dengan baik kepada sasaran, maka perlu diperhatikan kondisi sasaran. Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbang-kan dalam memilih metoda penyuluhan pertanian, antara lain: 1) tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan sasaran, yaitu pengalaman bertani, pendidikan, dan tingkat adopsinya. Misalnya, apabila dalam suatu wilayah kerja penyuluhan terdapat sejumlah sasaran yang tingkat pendidikannya sangat rendah atau sebagian besar ”buta huruf”, tentunya tidak dapat menggunakan penyebaran bahan bacaan tulisan. Selain itu, pengalaman (pengetahuan) dalam kegiatan usaha tani yang sudah lama akan berbeda dengan petani yang masih tergolong pemula, demikian pula dengan tingkat adopsinya.
Dari tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pengalaman, yang dapat kita identifikasi ternyata sasaran berada pada tahap menilai; ini berarti bahwa pendekatan yang kita harus gunakan adalah pendekatan kelompok, dengan alternatif yang dapat dipilih antara lain, kombinasi antara kursus tani, pemberian bahan bacaan, ceramah dan demonstrasi. Dapat pula dilakukan dengan kegiatan karyawisata atau diskusi kelompok.
Bagaimana kalau tingkat adopsi sasaran baru mencapai tahap ”sadar,” atau sudah berada pada tahap ”mencoba”? Sebutkan pendekatan yang harus digunakan.
Jawaban Anda benar, jika Anda menjawab: pendekatan massal bagi sasaran yang masih berada pada tahap sadar dengan memilih metoda antara lain pertemuan umum, pemutaran film, dan siaran pedesaan/TV. Sedangkan bagi sasaran yang sudah berada pada tahap mencoba, Anda benar jika memilih metoda antara lain kunjungan rumah dan usaha tani, hubungan telepon, demonstrasi cara/hasil di lahan petani, dan korespondensi.
Keadaan sosial budaya sasaran perlu pula dipertimbangkan dalam memilih metoda penyuluhan pertanian. Penyuluh pertanian harus mengetahui: 1) nilai-nilai hidup yang dianut oleh sasaran, 2) norma-norma sosial (usage, folkways, mores, dan customs), 3) stratifikasi masyarakat, 4) status sosial, dan 5) struktur kekuasaan.
Agar lebih jelasnya, hubungan tingkat adopsi dengan pendekatan dan penggunaan metoda penyuluhan pertanian, sebagaimana pada Gambar 1.

Metoda Penyuluhan Pertanian Jumlah Sasaran Tahapan Adopsi

1. Rapat/pertemuan umum
2. Siaran pedesaan (radio/TV)
3. Pemutaran film
4. Penyebaran bahan bacaan Sadar
5. Pemasangan poster/spanduk


Minat
1. Diskusi kelompok
2. Temu karya
3. Demonstrasi Menilai
4. Karyawisata
5. Temu-temu
6. Kursus tani
7. Ceramah Mencoba



1. Kunjungan rumah
2. Kunjungan usaha tani Menerapkan
3. Hubungan telepon


Gambar 1. Hubungan tingkat adopsi dengan pendekatan dan penggunaan metoda penyuluhan pertanian,


2. Karakteristik Penyuluh
Sebagai mitra sasaran (petani), penyuluh pertanian sering disebut sebagai: fasilitator, dinamisator, organisator, katalisator, moderator dalam proses pembelajaran. Untuk dapat melakukan ini semua, penyuluh pertanian harus memiliki kemampuan menggunakan metoda penyuluhan pertanian yang berdayaguna dan berhasilguna. Di samping itu, penyuluh pertanian juga harus memiliki kemampuan penguasaan teknologi atau ide baru (inovasi) yang akan disuluhkan dalam arti pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan pertanian yang tepat.
Saat ini, berdasarkan SK Menkowasbangpan Nomor 19/Kep/MK.WASPAN/ 5/1999, penyuluh pertanian terbagi dua yaitu: Penyuluh Ahli dan Penyuluh Terampil. Kriteria ini, disesuaikan dengan pangkat/jabatan dan beban tugas yang akan diemban oleh penyuluh pertanian.

3. Karakteristik Daerah
Karakteristik daerah yang perlu dipertimbangkan adalah keadaan musim (agroklimat), keadaan usaha tani, dan keadaan lapangan.
Keadaan musim akan berpengaruh terhadap metoda penyuluhan pertanian yang digunakan. Misalnya, pada musim kemarau yang panas sekali dan tidak ada penanaman di lapagan, kita tidak dapat melakukan kegiatan demonstrasi di lapangan, tapi sebaiknya dilakukan di rumah petani. Sebaliknya pada musim penghujan di beberapa daerah lebih banyak kegiatan di lapangan. Jadi pemilihan metoda penyuluhan pertanian harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Keadaan usaha tani di suatu daerah akan turut mempengaruhi penetapan metoda penyuluhan pertanian. Misalnya penyuluhan pada waktu pengolahan lahan akan berlainan dengan penyuluhan pada saat panen dan pasca panen. Metoda penyuluhan pertanian hendaknya dipilih sesuai dengan tahapan perkembangan usaha tani yang berada dalam rentang waktu siklus usaha tani.
Keadaan lapangan juga perlu dipertimbangkan, misalnya dalam struktur wilayah perdesaan ada yang pemukimananya tersebar dan ada yang terpusat. Ada yang mudah diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, dan ada yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sehingga mobilitasnya sangat sulit. Selain itu, keadaan topografi (berbukit atau pegunungan).

4. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan sangat menentukan terhadap jenis metoda penyuluhan pertanian yang akan digunakan. Misalnya, penyuluhan tentang intensifikasi pemanfaatan lahan pertanian sangat berbeda dengan penyuluhan intensifikasi ayam buras, intensifikasi ternak potong, intensifikasi kedele atau intensifikasi padi (inivasi teknis). Berlainan pula dengan materi pembentukan poktan dan gapoktan (menyangkut inovasi sosial) serta penyuluhan tentang perkreditan dan kontrak kerja (inovasi ekonomi).



5. Sarana dan Biaya
Pertimbangan sarana dan biaya didasarkan atas bagaimana ketersediaanya sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat peraga penyuluhan pertanian. Sebagai contoh, disuatu daerah yang tidak ada listrik, tentunya sulit melakukan penyuluhan dengan menggunakan OHP (over head projector) atau menggunakan LCD/Komputer dan pemutaran film; kecuali jika disediakan generator listrik.
Biaya diperlukan untuk mendanai kegiatan, misalnya dari segi efisiensinya; kursus tani lebih mahal daripada pertemuan umum, namun lebih murah daripada melakukan kunjungan rumah atau usaha tani. Jadi ketersediaan biaya akan sangat menentukan alternatif kombinasi pemilihan metoda penyuluhan pertanian.

6. Kebijaksanaan Pemerintah
Penyuluhan pertanian adalah bagian dari pembangunan pertanian, dan pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan pertanian harus sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Misalnya, pada tahun 1997 digalakkan program pemerintah tentang ketahanan pangan, dan tahun 2007 kita harus mengawal kebijakan pemerintah untuk mencapai peningkatan 2 juta ton beras. Artinya, gerakan tersebut dapat dengan cepat dilakukan oleh masyarakat sasaran dengan dukungan dari aparat terkait di semua tingkatan.

C. Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
Jenis-jenis metode penyuluhan pertanian yang dapat dilakukan dalam kegiatan penyuluhan kepada sasaran dapat digunakan berbagai jenis metode penyuluhan pertanian, yang disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan, sebagaimana yang terdapat pada Gambar 2.





Metoda Penyuluhan Pertanian Jumlah Sasaran

1. Rapat/pertemuan umum
2. Siaran pedesaan (radio/TV)
3. Pemutaran film
4. Penyebaran bahan bacaan
5. Pemasangan poster/spanduk



1. Diskusi kelompok
2. Temu karya
3. Demonstrasi
4. Karyawisata
5. Temu-temu
6. Kursus tani
7. Ceramah



1. Kunjungan rumah
2. Kunjungan usaha tani
3. Hubungan telepon
4. Korespondensi

Gambar 2. Jenis-jenis metoda penyuluhan pertanian berdasarkan jumlah
sasaran yang dapat dicapai














LEMBAR PENUGASAN


Golongkan Metode Penyuluhan Pertanian Berdasarkan Jumlah Sasarannya
dalam melakukan kunjungan “anjangsono”


Nama Peserta : BPP/Kecamatan :
Kelompok : Pemandu :

No Metode Penyuluhan Pertanian Uraian
1









Kunjungan perorangan








2












Kunjungan kelompok

3









Kunjungan massal

Buatlah Daftar Materi, Media/Alat Bantu/Peraga Penyuluhan Pertanian
dalam Penyajian Metode Penyuluhan Pertanian



Nama Penyuluh : Kelompok Kerja :
BPP/Kecamatan : Pemandu :

No Metode Penyuluhan Jenis Materi/Alat Bantu Inovasi Teknologi Spesifik Lokalita




INGIN MEMPUNYAI BISNIS TANPA MODAL (100% FREE)…!!!

Keterangan singkat bisnis online free:
DAPAT $ DOLAR DENGAN HANYA BACA EMAIL/MELIHAT IKLAN /PTC(PAY TO CLICK) MODAL Rp.0,-
NO SCAM(BUKAN PENIPUAN)...........!!!!!!!!!!
KENAPA ANDA DIBAYAR?
-Anda dibayar untuk meng klik(pay to click) iklan yang tersedia.
- Karena anda di wajibkan untuk melihat iklan antara 10-30 detik yang disediakan web, pemilik web dapat uang dari pemasang iklan dan kita dibayar pemilik web untuk melihat iklan si pemasang iklan …begitulah kira2.



Cara kerjanya

1. Daftar dulu di website PTC, list PTC yang saya coba ada di sini itu semua hasil survey kemungkinan besar bukan SCAM(BUKAN PENIPUAN).
2. Kalau sudah, login ke websitenya...
3. Nah, coba ke bagian View Adds / Surf Add (Biasanya), trus disitu ada daftar iklan. Tugas Anda adalah untuk klik iklannya, tunggu 10-30 detik trus dapet duit deh. Biasanya sih tiap hari ada 4-20 iklan baru, tergantung websitenya.



Ups hampir kelupaan … untuk menerima pembayaran bisnis ptc ini kita juga harus punya rekening/tabungan online yaitu PAYPAL
untuk membuatnya gratis ,aman dan terpercaya.
Ga punya Paypal ….? DAFTAR DULU DONK.....
Buat cara daftar paypal, klik disini


PENGEMBANGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF





BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian di butuh kan untuk memberikan penerangan yang di butuhkan oleh petani,pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ada yang bersifat botton-up dan top down

Pada awal nya pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ke pada petani banyak yang bersifat top down ( pendekatan dari atas/kebijakan pemerintah yang dirasa perlu di lakukan oleh petani) hal ini di lakukan untuk untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negei yang dirasakan harga produk nya cukup mahal/menguntungkan.

Kebijakan umum pembangunan pertanian dewasa ini mengacu pada pendekatan dari bawah (buttom-up approach). Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi. Dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia pertanian, peranan penyuluhan pertanian dan pelatihan sangat penting dan strategis.

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai metode penyuluhan pertanian ditujukan untuk memberdayakan petani dan kelompok tani agar mampu memecahkan sendiri masalah usahatani yang dihadapinya.

Pengembangan metodologi yang bersifat partisipatif memberikan proses belajar bagi petani untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta peluang yang mereka miliki sendiri. Dengan demikian akan lebih merespon kebutuhan dan aspirasi petani maupun para penyuluh pertanian di tingkat lapangan. Salah satu metode yang dikembangkan adalah Metodologi Penyuluhan Pertanian Partisipatif (MP3).**

MP3 yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal.**

Dengan pelatihan (MP3), para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pekerjaan sehari-hari penyuluh pertanian menjadi bagian dan subyek pelatihan. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan.**

Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis mencoba bagai mana supaya metode penyuluhan pertanian partisipatif dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan oleh karena itu perlu adaya pengembangan-pengembangan metode yaitu menyamakan presepsi antara petani dan penyuluh terhadap kegiatan yang dilakukan sehingga tidak ada yang melepas tanggung jawabnya masing masing

Adapun alasan penulis memilih judul “metode penyuluhan pertanian partisipatif” adalah

a. bagai mana cara nya supaya penyuluh dan petani tidak melepas tanggung jawab atau kegiatan yang sedang berjalan.

b. bagai mana supaya para penyuluh dapat meningkatkan kinerjanya lebih banyak dilapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan petani.

c. Penyuluh mampu mengumpulkan dan meng-analisis aspek spesifik

lokalita yang terbaik dan menguntungkan untuk dimanfaatkan oleh petani dan

kelompok tani lain.**

d. bagaimana supaya para penyuluh tidak hanya berpartisipasi diwilayah kerjanya saja tetapi juga ada kerja sama dengan penyuluh dan petani dari daerah lain.

e. Melakukan pertukaran informasi dan mengadopsi informasi-informasi yang nerguna bagi petani di dalam wilayah kerja

b. Tujuan

Tujuan penulisan laporan pengembangan metode penyuluhan pertanian partispatif adalah:

1. Untuk memberikan pandangan bagai mana hubungan penyuluh dan petani dilapangan terntang apakah ada kegiatan pembelajaran atau dorongan dari penyuluh kepada petani secara sadar untuk meningkatkan partisipasi petani.

2. Untuk melakukan penelitian bagai mana cara meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif yang sudah dilaksanakan supaya dapat dipertahankan untuk masa yang akan datang.

3. Untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi tentang kurang nya tanggung jawab penyuluh untuk memberikan kegiatan dilapangan .

BAB II

Tinjauan pustaka

Untuk meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif adalah dengan memberikan pelatihan kesadaran, kekritisan dalam memahami kebutuhan petani dan tanggung jawab kepada penyuluh

Tujuan pelatihan yang hendak dicapai dalam peningkatan metode penyuluhan partisipatif adalah

a. Meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam menggali

dan menganalisis potensi petani dan kelompok tani setempat sebagai sumber

informasi.

b. Memotivasi penyuluh pertanian agar lebih kompeten dan

mandiri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

c. Mengembangkan metode penyuluhan pertanian secara

partisipatif dengan memenfaatkan informasi inovasi yang dikembangkan petani

untuk membantu pemecahan masalah usaha petani.

Keluaran yang diharapkan setelah terlaksananya pelatihan adalah:

a. Tersusunnya kumpulan informasi petani maju dan kelompok

tani unggulan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, bukan hanya untuk peserta pelatihan, tetapi juga untuk pertanian lain.

b. Tersusunya materi penyuluhan pertanian yang dapat

dimanfaatkan dalam aktivitas penyuluhan, baik oleh dirinya maupun penyuluh

pertanian lain.

c. Tersusunnya rencana kerja penyuluh berdasarkan kebutuhan

petani yang men-cakup penggalian informasi, penyu-sunan dan penerapan materi penyuluhan pertanian.**

Azas Pelatihan yang diberikan:

a. Partisipatif

Melibatkan semua elemen masyarakat pertanian setempat dalam setiap aktifitas kegiatan yang dapat meningkatkan SDM mereka sehingga mereka dapat bekerja mandiri dalam aktifitas pertanian yang akan datang

b. Pendekatan dari bawan (buttom-up)

Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi

Approach) dan belajar melalui pengalaman (Experientia Learning Cycle).

c. Pendekatan positif (positive Approach)

Menerima semua keluhan dan memberikan dorongan yang membangun

d. Pelatihan dalam pelaksanaan tugas kerja (On-the Job Training).

Melakukan trening untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh tentang situasi dan kondisi dilapangan

e. Tepat sasaran informasi

Memberikan informasi penyuluhan harus tepat pada petani yang membutuhkan dan dengan masalah yang sesuai.

f. Akrab dan kekeluargaan

bersikap non formal dengan para petani di lapangan sehingga petani tidak terlalu kaku kepada penyuluh

Metode Pelatihan:

Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan orang dewasa (andragogy). Semua proses berlatih-melatih dilakukan secara partisipatif dengan menggabungkan berbagai metode, antara lain:

a. Ceramah/kuliah

b. Diskusi kelompok/diskusi pleno

c. Presentasi/penyaji

d. Sumbang saran (brainstorming)

e. Ungkapan pengalaman

f. Wawancara

g. Observasi

h. Kunjungan lapangan

i. Penugasan

j. Praktek lapangan**




INGIN MEMPUNYAI BISNIS TANPA MODAL (100% FREE)…!!!

Keterangan singkat bisnis online free:
DAPAT $ DOLAR DENGAN HANYA BACA EMAIL/MELIHAT IKLAN /PTC(PAY TO CLICK) MODAL Rp.0,-
NO SCAM(BUKAN PENIPUAN)...........!!!!!!!!!!
KENAPA ANDA DIBAYAR?
-Anda dibayar untuk meng klik(pay to click) iklan yang tersedia.
- Karena anda di wajibkan untuk melihat iklan antara 10-30 detik yang disediakan web, pemilik web dapat uang dari pemasang iklan dan kita dibayar pemilik web untuk melihat iklan si pemasang iklan …begitulah kira2.



Cara kerjanya

1. Daftar dulu di website PTC, list PTC yang saya coba ada di sini itu semua hasil survey kemungkinan besar bukan SCAM(BUKAN PENIPUAN).
2. Kalau sudah, login ke websitenya...
3. Nah, coba ke bagian View Adds / Surf Add (Biasanya), trus disitu ada daftar iklan. Tugas Anda adalah untuk klik iklannya, tunggu 10-30 detik trus dapet duit deh. Biasanya sih tiap hari ada 4-20 iklan baru, tergantung websitenya.



Ups hampir kelupaan … untuk menerima pembayaran bisnis ptc ini kita juga harus punya rekening/tabungan online yaitu PAYPAL
untuk membuatnya gratis ,aman dan terpercaya.
Ga punya Paypal ….? DAFTAR DULU DONK.....
Buat cara daftar paypal, klik disini